w/ teman esde
Akhirnya, liburan yang kutunggu-tunggu telah datang. Liburan kenaikan
kelas. Sungguh senangnya diriku ini bisa naik kelas. Batasnya mulai dari
tanggal 9 Juni sampai 15
Juli. Karena bulan April aku
sudah berwisata ke Jepang, aku memutuskan untuk tetap di Jakarta saja liburan
ini. Membosankan, memang, tapi apa boleh buat.
Kegiataku dimulai pada tanggal 11 Juni. Aku sleepover di rumahnya Nadia Bersama Dea.
Mereka adalah teman dekatku di SD. Biasanya kan orang jalan-jalan sama teman
barunya ya kalo liburan gini, tapi menurutku kalo di sekolah ketemu temen SMP
tiap hari, mending hangout dengan
yang jarang dijumpai agar tali persahabatannya tidak putus. Kita suka main inside joke gitu, jadi kalo ketawa
sampe nangis. Keesokan harinya, kita siap-siap untuk sahur karena Juni adalah
bulan puasa. Kita disuruh makan yang banyak karena hari itu kita akan pergi ke
Museum MACAN. Museum ini amat terkenal di antara netizen-netizen Jakarta. Tapi,
pas kita masuk, waw rame beud. Antriannya sangat panjang, ACnya kalah dingin,
pokoknya padat orang lah. Setelah kita membeli karcis, kita langsung masuk. Jujur ya gaes, menurutku karya-karya Yayoi Kusama ini
tidak hanya layak untuk difoto, tapi juga layak untuk diketahui lebih dalam.
Aku lihat kebanyakan orang masuk ke Museum MACAN hanya untuk berfoto-foto saja,
padahal di balik karya karya tersebut terdapat banyak makna dan juga ada
tulisan deskripsi untuk menjelaskan apa yang digambarkan. Sayang sekali,
pengunjung umumnya hanya tertarik kepada apa yang mereka akan publikasi di
Instagram dan tidak memperhatikan sama sekali nilai estetika karya Yayoi. Oh,
dan juga, antrian untuk berfoto di suatu tempat favorit sangat menurunkan
antusias para pengunjung. Aku merasa puas dengan pamerannya, tapi tidak merasa
puas dengan pelayanan dan perilaku pengunjung.
Pada tanggal 11 Juli, aku diajak lagi sama Nadia untuk nonton konser
Prancis di IFI (Institut Français
d'Indonésie). Konser ini yang bernama High Tea Concerto dirancang oleh duo
Alessandro dan Marco yang keduanya ahli dalam bidang musik jazz. Mereka berasal
dari Italy. Alessandro memainkan piano, sedangkan Marco memainkan terompet dan saxophone. Mereka memainkan lagu-lagu dalam album
mereka sendiri dengan santai dan tidak tergesa-gesa, beda banget dengan aku
kalo tampil. Itulah sesi pertama. Sesi kedua terdapat pembacaan puisi duka cita tentang kejadian tragis yang terjadi di Promenade
des Anglais, Nice, Prancis. Alkisah tempat
ini berupa tempat untuk merayakan kemerdekaan Itali. Tetapi, pada saat perayaan
tahun 2016, ada pengemudi truk maut menteror daerah itu dengan mengendarakannya
ke sebuah keramaian dan menghasilkan kematian 86 orang dan 458 lainnya terluka.
Seram sekali membayangkan kalo aku ada disitu. Konser selesai jam 6. Menurutku sih sangat worth it karena musiknya sangat
menenangkan diri dan membuat hati adem. Lalu, kita beli kue dari bakery khas Perancis dan aku nginep
lagi di rumah Nadia.
Tapi, hari yang paling menegangk an adalah tanggal 7 Juli, yaitu pada saat
pembelajaran Abi Erik. Kita diberitahu kelas baru dari grup angkatan. Ya
gitulah, kelas baru, teman baru. Untung aku punya teman dekat ex 7F di kelasku,
8B. Nadia terkejut karena teman dekatnya hanya 1 dari 7B dan dia tidak terlalu
kenal dengan mayoritas anak 8E, kelas barunya.
Tanggal 16 Juli, aku sudah mulai masuk sekolah,
yey!
Hai
BalasHapusLiburannya seru gak?
waww liburannya lebih seru daripada liburan gw
BalasHapuswkwkwkwkwkwk
jago ngaji
BalasHapusseru banget liburan lo jealous gw
BalasHapusu mami u papi u anak
BalasHapusurafa unur
Hapusyoowwii ter nowwiii nowwiiii
BalasHapusseu banget liburannya
BalasHapuswaw
BalasHapus